ü GILA..
Ku ingin melupakannya
Namun seolah-olah ia muncul di hadapan ku
Menemani malam, dengan segala cara
Lalu engkau pun pada gilirannya akan menjadi kacau
Tenggelam dalam pikiran dan.... tergila-gila
Bersikap seperti orang linglung..........
ü PERGI!
Semua terasa berbeda
Satu kata dapat mengubah segalanya
Pada akhirnya penyesalan pun datang
Seakan beribu jarum menusuk dada
Aku memilikimu
Namun kau menjauh
Enyah lah kau!
Pergi lah dari kalbuku
Tolong, jangan sentuh..
Jangan sentuh lagi hatiku........
ü KEMBALI KE AWAL...
Kau hancurkan hatiku
Kau tinggalkan aku
Apa memang ini takdirku?
Apa memang ini jalanku?
Semua terasa sia-sia
Lebih baik ku pergi saja
Lupakan semua rasa yang ada
Mencoba kembali ke awal
Bersenang-senang bersama kawan
Lupakan semua masalah
Hilangkan penat
Dan biarkan semua jadi kenangan.....
ü OFF..!
Apa yg ku tulis itu puisi?
Itu semua bukan puisi!
Hanya kata-kata yang dirangkai
Hanya untaian kata yang keluar dari pikiran
Terhanyaut dalam kesedihan
Terbawa angin hambar
Ku tulis semua yang ku rasa
Apa orang kan mengerti?
Ku rasa tidak!
Mereka takkan banyak membantu
Bahkan mereka mungkin tak peduli
Karena siapa kah aku?
Karena aku bukan siapa-siapa
Hanya orang yang terbawa perasaan sakit!!
ü HAPUS..
Saat ku tak ingin rasa manis itu kembali
Saat ku benci rasa itu
Saat ingin ku lupakan rasa itu
Rasa manis juga duka bagi ku
Ku tak ingin Dia tau
Ku tak ingin Dia membalasnya
Biar ku hapus dan ku kubur rasa itu
Sampai saatnya tiba...
ü 10 Agustus 2009
Panasnya matahari menerpa mahkluk bumi
Disini aku berada, jalan sepi
Angin tiba-tiba datang
Menyapu helaian mahkota hitam dari wajah ini
Sejenak ku pejamkan mata ini
Ingat dirimu dan masa laluku
Kuda mesin beroda dua menderu dibelakangku
Dan kuharap itu dirimu
Sadarku tau itu bukan kamu
Fikirku tau itu hanya permainan
Basa-basi antar teman
Tapi entah oleh apa hati berharap
Itu jadi kenyataan
11 tahun yang lalu dan sekarang
Tak sadar ku tertarik pada orang yang sama
11 tahun yang lalu dan sekarang
Yang ku sadari, ku hanya bertepuk sebelah tangan
ü Hadirmu
Bulat kemerahan sang purnama dimalam sepi
Taburan bintang hiasi indahnya
Awan kelam sebagai dasarnya
Gelap namun menyimpan berjuta keindahan
Disempurnakan dengan kehadiranmu
ü Bangkit lagi
Terasa sepi hari-hariku
Terasa hampa hatiku
Terasa kosong fikirku
Tanpamu disisiku
Samakah kata dan hati?
Benarkah semua terjadi?
Apa hanya terbuai mimpi,
Yang tak pernah mau berakhir
Ku coba tuk tertawa
Gembira bersama kawan
Tersenyum bersama bintang
Mengenang bersama bulan
ü 19 Juni 2009 – 16 Juli 2009
Langit biru bertabur bintang
Tanpa bulan purnama
Silau oleh lampu disepanjang jalan
Dingin malam menusuk tulang
Serangga malam yang berdendang
Temani aku dalam sepinya malam
Dan ku lihat satu bintang paling terang
Lalu padamu ku teringat
Sang bintang perlahan cahayanya pudar
Dikalahkan lampu yang bersinar
Tertutup oleh awan
Seperti dirimu yang hilang
Perlahan beranjak, tidak tinggal
Pergi dari aku yang berkisah
Kini, lagi-lagi aku sendirian
ü Hadiah untuknya (28 Juli 2009)
Saat kau mulai hilang
Lupakanku tanpa tinggal
Lagi-lagi kutemukan
Semua kepingan dirimu dalam ingatan
Yang berlalu sudah
Saat kita telah jauh
Tiba-tiba ku ingat dirimu
Kenangan indah kita dulu
Tingkah, suara, wajah, dan kata-katamu
Singgah dalam hatiku
Bilakah kau ingat, ingatlah,
Jangan lupakan tentang sebuah pesan,
Kau bilang,
“ku hanya ingin mencintai satu jiwa dari seribu jiwa”
Kini pergilah kau jauh dari sini
Cari satu jiwa yang kau cari
Yang kau cintai sepenuh hati
Ku tau itu bukan aku lagi
Hari ini ku lepas kau pergi
Kebebasanmu kembali
Ku senang dengan hati yang teriris
Menyesal semua telah terjadi
Sayang, ku tak bisa kembali
Hangat dan indahnya pagi
Mengusir malam dingin
Hari yang baru kini
28 July burung bernyanyi,
“happy birthday kasih”
ü Kapan?
tercenung , nikmati kesendirian ini...
sibuk dengan alam pikirku..
menunggu yg pasti kembali nanti..
entah kapan kan bertemu, kan ku lepas diri mu..
ü Bingung
ku bimbang di antara 2 jalan..
yang masih sama gelap..
keputusan akan hidup yang ku tempuh nanti..
hilang, atau bertahan?
ku belum siap kehilangan..
tapi ku jengah dengan semua sikap..
ü Sisi gelap hati (23 Mei 2008)
Apa dia benar-benar pergi?
Ku tak mau dia pergi
Kenapa dia pergi?
Dia bersama yang lain
Yang lain....
Tapi benarkah hatinya hanya untukku?
Ku tak ingin percaya lagi
Takkan lagi..
Namun hati ini tak bisa berbohong,
Bahwa aku, masih menyimpan sedikit harapan,
Dia pasti kembali..
Apa yang harus ku lakukan?
Menunggu?
Tapi ku lelah menunggu..
Yang bisa ku pikirkan saat ini..
Bahwa, cinta tak selamanya harus memiliki..
Kan ku yakini itu..
Jadi, jangan prnah lupakanku..
Dan ku pun takkan pernah lupakanmu
Walau q sudah jadi milik yang lain
Dan dia telah memiliki orang selain aku..
ü 13 Juni 2008
Kini ku sendiri
Sendiri di gelapnya malam
Malam penuh bintang
Malam dengan bulan purnama
Indah........
Malam seolah ingin menghiburku
Aku yang sendiri..
Sendiri dengan pikiran tak menentu
Pikiran yang kacau
Karena kamu yang pergi
Pergi meninggalkanku,
Sendiri.....
Tapi kamu tak pernah benar-benar pergi,
Dari pikiranku,,
Dari hatiku,,
Kamu terus menghantuiku
Benakku selalu penuh
Penuh oleh bayang-bayangmu
Kenapa kamu tak pergi juga?
Pergi dari hati dan pikiranku!
Tolong Tuhan......... tolong aku..
Ku hanya ingin mengenangnya,,
Bukan mengingatnya..
ü 19 Juni 2008
Dikala senja....
Ku teringat bayang wajahmu..
Pikiranku melayang,
Mengenang kembali saat-saat itu..
Saatku masih bisa,
Berada didekatmu..
Semburat cahaya sore,
Menyilaukan..
Menyinari bumi dari ufuk barat
Dengan cahaya jingga sang matahari,,
Ku teringat kembali,
Akan bayangmu..
Ocehanmu..
Dan tingkah polahmu..
Saat-saat bahagiaku..
Yang kini tinggal kenangan..
Saat indah bersamamu..
Yang kini hanya bayangan..
Akankah semua itu kembali kepadaku?
ü 17 Juli 2008
Akhirnya dia pergi..
Walau tak benar-benar pergi dari hatiku..
Dia pergi membawa semua kepingan hatiku..
Hatiku yang hancur,
Hancur!
Hancur karena akhirnya sadar,
Bahwa dia seorang pembohong
Seorang teroris!
Dan aku termangu
Tertipu..
Ku coba tuk lupakan semua
Tapi tak pernah bisa tuk benar-benar lupakan rasa ini..
Dan aku pun menyerah
Mencoba tuk buka lembaran baru
Dan jadi adik terbaik untuknya
Tuhan tolong,
Tolong cepat kirim seseorang untukku
Yang bisa bantu aku
Temani aku
Dan kan selalu ada dihatiku
Terima kasih Tuhan..
Trims my brother
Trims for all
ü Kepedihan hati
Pedih
Pilu
Ketika ku lihat kau
Dengan wajah penuh derita
Mencoba menatap asa yang sudah tiada
Pupuslah sudah cita-cita
Hancurlah masa depan
Karena tiada lagi buku-buku
Karena tiada lagi sekolah
Sarana keberhasilan para penerus bangsa
Setelah adanya bencana alam
Yang telah merenggut nyawa tak berdosa
Yang telah menghapus semua harapan
Sungguh sahabat
Betapa sedihnya hati ini
Ketika sekali lagi menatapmu
Ditelevisi itu...
ü My first kiss (28 September 2008)
Termangu dengan rasa bimbang dihati
Dibumbui kata cinta yang manis
Mananti kasih
Dengan rindu tak terperi
Kapankah kau datang sayang?
Terasa hangat sentuhmu
Saat kau beri kasihmu untukku
Saat kau peluk aku
Dimanakah kau sekarang sayang?
Bayangmu selalu lekat dalam pikiranku
Tingkah polahmu yang lucu
Kata-katamu yang menghibur
Tidakkah kau rasakan hal yang sama?
Rasa rindu yang bergejolak
Kekuatan batin selalu ingin bertemu
Menyambut kasihmu untukku
ü Prahara Hati [Nur Zamzamah]
Sepi rupanya telah terencana tahun ini
Canda yang telah kita kemas mulai beranjak terbang
Berhamburan di kota-kota asing
Bagai jarak yang tak kutemukan kembali
Bagai pemusik dan pelantun lagu yang tinggal album-albumnya
Bagi penggemar kepayang, mengantar kerinduan begitu jauh
Duh!
Semakin jauh ku lihat angka-angka hari bergiliran kita lewati tanpa makna
Beberapa waktu lagi yang meski kita lewati
Meski tanpa canda ‘tuk bersama lagi
ü Kijang (17 Agustus 2008)
Abu-abu
Samar, tipis kabut lembut menghalangi penglihatanku
Disebrang jalan putih itu ku lihat kijang
Gagah, dengan tanduknya yang perkasa, kekar, dan keras
Terulur tanganku, ingin ku raih dan ku sentuh
Tertatih jalanku, terseok, pelan, pasti!
Harapanku begitu besar tuk dapatkan sang kijang
Dia yang anggun begitu diam, meyakinkan
Tersandung kakiku, perih
Ku kedipkan mataku 1 x
Itu bukan kijang
Tapi anjing
Ku kedipkan mataku 2 x
Dan Dia hilang
ü Beginilah Hidup [Irene Dunlap & Patty Hansen] à chiken soup for the preteen soul2, page 63
Kadang hidup memberikan hari-hari penuh tawa
Dan kadang kita menemukan bencana
Semua yang terjadi bukan bagian dari rencana
Tapi kita harus menghadapinya dengan tangan terbuka
Apa yang akan terjadi esok tak dapat diperlihatkan
Tapi itulah yang membuat segalanya menyenangkan.
ü Bagaimana Berikap [Sydney Miller] à soup for the preteen soul2, page 165
Seratus tahun dari sekarang, tak ada lagi artinya keberhasilanmu dalam ujian
Atau sepopuler apa pun kamu.
Tak akan ada yang peduli berapa kali kamu berhasil memukul dalam permainan bisbol.
Tak peduli berapa kali kamu membolos.
Atau apa yang kamu dapat di ulang tahun kesebelas.
Tak akan ada yang ingat bahwa kamu pernah mencetak skor tertinggi di game komputer.
Tak ada yang ingat kolam renang di rumahmu.
Tak ada yang peduli siapa yang memenangi balapan.
Tak ada yang peduli tulisan cakar ayammu
Tak ada yang peduli bila lukisanmu bukan yang terbaik
Tapi, jika kamu dapat mengubah hidup seseorang lebih baik sedikit saja,
Maka mereka akan mengingatmu
Itulah yang dianggap penting.
sbagian dari ini d buat ma gw sendiri.. sebagian mrupakan puisi ksukaan gw yg gw kutip dri berbagai sumber..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mangga, di antosan pisan comment nyah..